NH, Anak Guru yang Jadi Andalan Profesor

13 December 2017 | 12:23 PM WIB

Bagikan:
NH, Anak Guru yang Jadi Andalan Profesor
FOTO : Nurdin Halid
MAKASSAR - Bakal Calon Gubernur Sulsel, Nurdin Halid (NH), mengaku tersanjung dapat bersanding dengan 500 guru besar dan akademisi senior pada Focus Group Discussion (FGD) di Hotel Clarion Makassar, Selasa, 12 Desember 2017. 

Bersama para kaum intelektual tersebut, NH mengharapkan banyak mendapat saran dan masukan terkait visi misi dan program kerja menuju Sulsel Baru.

NH mengungkapkan kepercayaan para guru besar dan akademisi senior siap dijawabnya dengan implementasi program pro-rakyat.

Ketua Harian DPP Golkar tersebut menegaskan siap membuktikan diri mampu memenuhi ekspektasi para guru besar untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik dibandingkan hari ini.

"Saya tersanjung dan merasa terhormat. Saya ini hanya bergelar Drs dan berstatus anak guru dan petani, tapi malam ini bisa bersanding dengan para profesor. Saya bukanlah profesor andalan, tapi dengan ruang waktu yang diberikan pada kesempatan ini, Insya Allah saya bisa menjadi andalannya profesor," kata NH yang disambut riuh tepuk tangan para guru besar dan akademisi senior.

Menurut NH, para guru besar dan akademisi senior dianggapnya sebagai sahabat. Tiap saat dan tiap waktu, ia mengaku siap bertukar pikiran demi penyempurnaan konsep, visi misi dan program kerjanya bersama Aziz Qahhar Mudzakkar.

Ditegaskan NH, seluruh program kerja yang dibuatnya berdasarkan kebutuhan masyarakat demi peningkatan kesejahteraan.

Pertemuan ratusan 'orang pintar' itu digagas oleh Tim Tujuh yang tergabung dalam Forum Sinergi Aktivis Antar Generasi atau Forum Siaga dari berbagai komponen kampus.

Para inisiator Forum Siaga antara lain yakni Prof Amran Razak, Prof Syamsul Bachri, Prof Jasruddin, Prof Hasnawi Haris, Dr Muhammad Sabri Abdul Rauf, Drs Nur Azis Thalib dan Dr Andi Niniek F Lantara.

Prof Amran Razak mengapresiasi langkah NH-Aziz yang ingin melibatkan guru besar dan akademisi senior dalam merumuskan visi misi dan program kerjanya.

Ditegaskannya pula kolaborasi kalangan akademisi dan pasangan kandidat dalam membedah visi misi dan program kerja bukanlah kegiatan politik.

Prof Amran menyampaikan FGD yang menghadirkan NH-Aziz merupakan kegiatan akademik, dimana pihaknya membedah visi misi, konsep dan program kerja pasangan kandidat untuk peningkatan kesejahteraan.

"Saya tegaskan, ini bukan kegiatan politik. Malah, ini kegiatan akademik. Saya bersama tim tujuh mempertaruhkan jabatan saya selaku guru besar dan pegawai," pungkas Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (Unhas) itu. (*)
Bagikan:
KOMENTAR