Presiden Jokowi: Uang APBD Segera Keluarkan, Jangan Simpan di Bank

27 July 2017 | 7:04 PM WIB

Bagikan:

JAKARTA, onlinesulawesi.net - Dibandingkan dengan negara-negara lain dengan keadaan ekonomi global yang sekarang ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih sangat berat sekali. Ia menyebutkan, semua negara mengalami tekanan ekonomi, tekanan pertumbuhan ekonomi.

“Negara kita di G20, berada pada posisi 3 besar, di bawah India dan RRC. Ini patut kita syukuri,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi Tahun 2017, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Kamis (27/7/2017) pagi dilaporkan setkab.go.id.

Menurut Presiden, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih sangat tergantung pada konsumsi. Oleh sebab itu, lanjut Presiden, daya beli rakyat harus diikuti terus, agar konsumsi tetap berada pada posisi yang diinginkan.

Presiden lantas mengkritik belanja pemerintah, termasuk pemerintah daerah, yang menurutnya banyak daerah sering terlambat mengeluarkan uang dari APBD. Biasanya, tambah Presiden, daerah baik di kabupaten, di kota, di provinsi, maupun di pemerintah pusat, mengeluarkan uang itu paling kebut-kebutan itu pada bulan-bulan di akhir tahun.

“Itu sudah bertahun-tahun berjalan seperti itu. Kalau sudah masuk ke November atau Desember, sudah, grojok-grojokan uang bayar ini, bayar ini, bayar ini,” ungkap Presiden.

Harusnya, menurut Presiden, itu dimulai pengaturannya pada bulan-bulan awal, misalnya uang muka, di bulan Januari sudah harus mulai keluar. Ia mengingatkan, jangan memiliki budaya senang menaruh uang APBD di bank dan idle selama berbulan-bulan, sehingga keadaan peredaran uang menjadi kering.

“Harus kita bangun sebuah budaya kerja uang APBD itu segera dikeluarkan. Jangan sampai sudah ditransfer dari pusat, DAU-nya misal, tidak segera digunakan. Sehingga peredaran uang di daerah menjadi sedikit dan tidak banyak,” tutur Presiden. (ar)
Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI