BULUKUMBA - Menyikapi tuntutan yang dibacakan Jaksa Tipikor terkait tuntutan jaksa terhadap terdakwa Siti Fadilah Supari, disebutkan ada aliran dana Rp 600 juta yang diterima Amien Rais. Sejumlah Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Bulukumba menggelar silaturahim sekaligus buka puasa bersama di Pelataran Kampus 1 STKIP Muhammadiyah Bulukumba.
Pertemuan tersebut juga dalam rangka memberikan dukungan moril atas isu yang menimpa Tokoh penggerak Reformasi " Amien Rais " yang dikenal bersih dan jujur itu.
Dalam kegiatan itu nampak hadir beberapa petinggi dan Alumni IMM Bulukumba dari lintas generasi yaitu Ali-Imran ketum IMM 2000-2003, Asdar, S.Pd M.Pd, yang saat ini menjabat sebagai Waka III di STKIP muhammadiyah bulukumba, Bakri Abu bakar, ketum IMM 2005-2007 yang saat ini menjabat ketua Pemuda Muhammadiyah Bulukumba, Irfan, ketum IMM 2007-2008, Muh. ashar ketum IMM 2014-2016, yang juga saat ini menjabata sekbid Hikmah DPD IMM sulsel, serta turut hadir beberapa alumni dari berbagai lintas profesi.
Di beritakan beberapa media bahwa dugaan korupsi itu sudah dibantah oleh Soetrisno Bachir ia mengatakan bahwa uang tersebut bantuan pribadi darinya "Demikian juga waktu saya membantu Pak Amien (Amien Rais) itu ya dari dulu tahun 1985-an, itu juga saya lakukan. Nah, artinya Pak Amien mendapat aliran dana atau bantuan dari saya," jelas Soetrisno, usai buka puasa di rumah dinas Ketua MPR Zulkifli Hasan, Widya Chandra Jakarta Selatan, Jumat 2 Juni 2017
Menanggapi hal tersebut, sekbid Hikmah DPD IMM Sulsel, Muh. Ashar, sangat menyayangkan sikap dari Jaksa KPK yang terkesan sangat tendensius. Dia menilai bahwa hal itu sebagai upaya kriminalisasi, Mengingat prof Amin Rais adalah tokoh yang sangat gencar melakukan kritik bagi rezim berkuasa saat ini,
"Beliau juga adalah tokoh yang aktif turun melakukan aksi demonstrasi bela islam, sehingga jelas saat ini banyak pihak yang mencoba untuk menyerang beliau, termasuk isu Dugaan korupsi yang di alamatkan padanya,"katanya.
"Kami selaku Kader IMM sangat percaya bahwa beliau tidak melakukan hal tersebut, kami juga meminta beliau untuk tetap kuat dan tegar dalam menyelesaikan kasus ini, Kebenaran pasti akan menemukan jalannya, untuk Langkah selanjutnya sebagai dulungan kepada beliau, saat ini kami menunggu arahan dari Pimpinan pusat,"Ungkap Ashar. (*)
Pertemuan tersebut juga dalam rangka memberikan dukungan moril atas isu yang menimpa Tokoh penggerak Reformasi " Amien Rais " yang dikenal bersih dan jujur itu.
Dalam kegiatan itu nampak hadir beberapa petinggi dan Alumni IMM Bulukumba dari lintas generasi yaitu Ali-Imran ketum IMM 2000-2003, Asdar, S.Pd M.Pd, yang saat ini menjabat sebagai Waka III di STKIP muhammadiyah bulukumba, Bakri Abu bakar, ketum IMM 2005-2007 yang saat ini menjabat ketua Pemuda Muhammadiyah Bulukumba, Irfan, ketum IMM 2007-2008, Muh. ashar ketum IMM 2014-2016, yang juga saat ini menjabata sekbid Hikmah DPD IMM sulsel, serta turut hadir beberapa alumni dari berbagai lintas profesi.
Di beritakan beberapa media bahwa dugaan korupsi itu sudah dibantah oleh Soetrisno Bachir ia mengatakan bahwa uang tersebut bantuan pribadi darinya "Demikian juga waktu saya membantu Pak Amien (Amien Rais) itu ya dari dulu tahun 1985-an, itu juga saya lakukan. Nah, artinya Pak Amien mendapat aliran dana atau bantuan dari saya," jelas Soetrisno, usai buka puasa di rumah dinas Ketua MPR Zulkifli Hasan, Widya Chandra Jakarta Selatan, Jumat 2 Juni 2017
Menanggapi hal tersebut, sekbid Hikmah DPD IMM Sulsel, Muh. Ashar, sangat menyayangkan sikap dari Jaksa KPK yang terkesan sangat tendensius. Dia menilai bahwa hal itu sebagai upaya kriminalisasi, Mengingat prof Amin Rais adalah tokoh yang sangat gencar melakukan kritik bagi rezim berkuasa saat ini,
"Beliau juga adalah tokoh yang aktif turun melakukan aksi demonstrasi bela islam, sehingga jelas saat ini banyak pihak yang mencoba untuk menyerang beliau, termasuk isu Dugaan korupsi yang di alamatkan padanya,"katanya.
"Kami selaku Kader IMM sangat percaya bahwa beliau tidak melakukan hal tersebut, kami juga meminta beliau untuk tetap kuat dan tegar dalam menyelesaikan kasus ini, Kebenaran pasti akan menemukan jalannya, untuk Langkah selanjutnya sebagai dulungan kepada beliau, saat ini kami menunggu arahan dari Pimpinan pusat,"Ungkap Ashar. (*)